top of page
Cari

Pengaruh Kebijakan Fiskal Amerika Serikat Kepada Dunia dan Indonesia

  • Gambar penulis: Admin web Epembangunan
    Admin web Epembangunan
  • 1 hari yang lalu
  • 4 menit membaca

Kebijakan fiskal yang di tetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat di bawah pimpinan presiden Donald Trump berupa pemberian tarif tinggi kepada produk impor dari luar negeri. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari dalam negeri dan mengurangi ketergantungan akan produk impor. Ini terjadi karena produk dalam negeri Amerika Serikat tidak terlalu diminati oleh masyarakatnya, di karenakan produk yang berasal dari luar negeri lebih murah dengan teknologi yang hampir sama. Penerapan kebijakan fiskal ini di tunjukkan kepada negara-negara yang bergerak pada industri otomotif seperti China, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa (luc & sef, 2025) . Kebijakan yang diambil berupa pemberian tarif tinggi kepada produk yang masuk ke negara Amerika Serikat. Kebijakan pemberian tarif tinggi ini pastinya menimbulkan kontroversi baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dimana mereka khawatir mengenai kepastian pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi dengan adanya kebijakan tersebut. Kebijakan pemberian tarif tinggi yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat langsung direspon pemerintah masing-masing negara, dengan kebijakan pemberian tarif tinggi ke produk dari Amerika Serikat. Kondisi yang demikian membuat pertumbuhan ekonomi di dunia menjadi tidak pasti, yang pada akhirnya membuat para investor menahan investasinya, karena takut mendapatkan kerugian. Kebijakan pemberian tarif tinggi oleh pemerintah Amerika Serikat ini juga mengancam kestabilan geopolitik dengan negara sekutunya di Eropa dan Kanada. Ini terjadi karena adanya kebijakan pembayaran kepada Amerika Serikat untuk setiap negara anggota nato, dan juga ada wacana aneksasi Kanada dan Greenland serta teluk Meksiko (Iswara A., J., 2025). Kebijakan yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat ini membuat permasalahan ekonomi dan geopolitik menjadi lebih sulit. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China juga semakin memanas saja dengan pemberian tarif tinggi kepada produk yang berasal dari China. Ini terjadi karena produk yang berasal dari China banyak di gunakan oleh masyarakat Amerika Serikat, yang pada akhirnya membuat defisit perdagangan.

Kebijakan pemberian tarif tinggi ini juga akan dilaksanakan kepada negara anggota BRICS. Dimana BRICS merupakan organisasi internasional yang bergerak pada perekonomian dengan kebijakan penciptaan mata uang yang digunakan untuk transaksi bagian anggotanya, bertujuan untuk mengurangi kekuatan dollar AS sebagai mata uang internasional. Ancaman pemberian tarif tinggi ini di kemukakan oleh pejabat Amerika Serikat sebagai tangkap atau berdirinya BRICS (Admin, 2024). Indonesia sendiri merupakan salah satu anggota tetap BRICS yang pasti akan mendapatkan dampak dari kebijakan pemberian tarif tinggi dari Amerika Serikat. Selain itu penyebab pemerintah Amerika Serikat memberlakukan tarif timbal balik akibat dari terjadi defisit perdagangan dengan 180 negara salah satu Indonesia,ini yang membuat pemerintah Amerika Serikat memberikan kebijakan tarif impor produksi yang berasal dari Indonesia sebesar 32% atau setara dengan setengah tarif impor yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia kepada produk impor dari Amerika Serikat (Rizki M, 2025). Hal ini akan mengakibatkan terjadinya peningkatan pengangguran, akibat dari berkurangnya permintaan akan kebutuhan tekstil dan komoditas tambang. Selain itu biaya impor terhadap produk teknologi dari Amerika Serikat akan semakin mahal, terjadi akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Penerapan tarif 32% juga akan mempengaruhi IHSG yang pada saat ini sedang berjuang untuk pulih, namun setelah adanya kebijakan penerapan tarif diperkirakan akan mengalami perlambatan kembali. Hal ini karena investor akan lebih mengamankan uang mereka. Pada akhirnya pertunjukan ekonomi Indonesia juga akan mengalami perlambatan karena berkurang investasi dan konsumsi rumah tangga. Jadi perlu sebauh kebijakan yang tepat dari pemerintah Indonesia dalam mengahadapi kebijakan tarif impor 32% dari pemerintah Amerika Serikat.

Kebijakan yang perlu diambil oleh pemerintah Indonesia berupa menjalin kerja sama perdagangan baru dengan negara-negara di Eropa, Kanada, Meksiko, dan selalu negara yang terkena kebijakan tarif balik sebelum 50% dari penetapan tarif oleh negara tersebut kepada produk dari Amerika Serikat. Ini pastinya akan membuat ekspor Indonesia menjadi stabil atau meingkatkan. Pemerintah juga perlu menjalani kerja sama dengan negara-negara yang bergerak di sektor teknologi seperti Jepang, China, Korea, dan Turkiye. Tidak hanya itu dengan bergabung Indonesia di BRICS maka aktivitas transaksi antara negara-negara anggota BRICS lebih mudah tanpa perantara dollar AS. Ini yang pastinya akan dapat menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya kebijakan pemberian tarif tinggi ini oleh Amerika Serikat memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa kemandirian ekonomi dan industri sangat penting. Maka dengan adanya kebijakan pemberian tarif tinggi aktivitas hilirisasi perlu ditingkatkan dan dipercepat, dengan kemandirian industri Indonesia dapat menjadi negara yang memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian global. Walaupun begitu mengenai kebijakan pemberian tarif tinggi kepada produk asal Kanada, Meksiko dan Uni Eropa oleh pemerintah Amerika Serikat akan di bicarakan lebih lanjut. Perlu diketahui juga kebijakan pemberian tarif tinggi ini membuat pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat mengalami stagflasi, kondisi ini yang pasti membuat pemerintah Amerika Serikat perlu melakukan pengkajian ulang mengenai kebijakan pemberian tarif tinggi kepada produk impor. Maka kita Indonesia sebagai negara yang non-blok dan mitra strategi Amerika Serikat di Asia berharap kebijakan pemberian tarif tinggi ini dapat di tinjau kembali. Jika keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan percepatan hilirisasi dengan memanfaatkan pemberian tarif tinggi oleh Amerika Serikat dan juga memberikan keringanan oleh pemerintah Amerika Serikat mengenai tarif tinggi, pastinya pertumbuhan ekonomi Indonesia 8% dapat tercapai di 2029.

(Cahya Wahyu Saputra, Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Janabadra)

Referensi:

Admin,(01 Desember 2024)."Trump Ancam Tarif 100 Persen ke Anggota BRICS Bila Bikin Uang Sendiri". CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241201105228-92-1172525/trump-ancam-tarif-100-persen-ke-anggota-brics-bila-bikin-uang-sendiri. Diakses tanggal 05 April 2025

Iswara A., J., (08 Januari 2025)."Ambisi Trump Perluas Wilayah Amerika: Caplok Kanada, Beli Greenland,Ganti Nama Teluk Meksiko". Kompas.com. https://www.kompas.com/global/read/2025/01/08/183000870/ambisi-trump-perluas-wilayah-amerika--caplok-kanada-beli-greenland-ganti?page=all . Diakses tanggal 05 April 2025

Iuc & sef (10 Februari 2025)."Trump Umumkan Tarif 25% untuk Baja & Aluminium, Eropa-China Melawan!".CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20250210171216-4-609506/trump-umumkan-tarif-25-untuk-baja-aluminium-eropa-china-melawan . Diakses tanggal 05 April 2025

Rizki M., (04 April 2025)."Indonesia Kena Tarif Impor 32% dari Trump, Bagaimana Nasib Sawit RI?". CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20250404185558-4-623641/indonesia-kena-tarif-impor-32-dari-trump-bagaimana-nasib-sawit-ri. Diakses pada tanggal 05 April 2025

 
 
 

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


©2023 by Program Studi Ekonomi Pembangunan

bottom of page