Apakah 80 Tahun Ekonomi Indonesia Merdeka

Negara Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, melalui pembaca teks proklamasi oleh presiden Sukarno. Berjalannya waktu negara Indonesia banyak menghadapi berbagai tentang baik dari internal maupun eksternal. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini berupa kemerdekaan di bidang ekonomi. Negara Indonesia dengan kekayaannya alam yang melimpah baik dari budaya, dan sumber daya alam nya. Namun sampai saat ini masih belum dapat meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di garis kemiskinan. Sudah banyak program pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Indonesia. Namun masih tetap saja ada kemiskinan di Indonesia, yang diakibatkan karena beberapa faktor, salah satunya perubahan sistem perekonomian global yang sangat cepat. Hal ini karena sistem perekonomian global sangat sensitif dan adanya perubahan struktur pasar, seperti adanya pergeseran pada pasar uang, yang dimana jika uang beredar terlalu banyak maka inflasi pasti akan terjadi, dan kebijakan moneter tidak akan ada gunanya. Kondisi yang demikian dapat kita lihat pada kejadian krisis moneter yang menimpa negara-negara di Asia, salah satunya Indonesia yang dimana pada saat itu pemerintah Indonesia hampir saja mengalami defisit keuangan yang sangat besar akibat dari utang dan kondisi perekonomian yang memburuk karena banyak negara yang mengalami permasalahan keuangan dan inflasi (Tarmidi, Lepi T.,1999). Di Indonesia sendiri akibat dari krisis moneter ini juga berdampak pada perubahan sistem perpolitikan di Indonesia dari ordo baru ke era reformasi. Ini terjadi karena pemerintah sebelumnya lebih berfokus untuk memperkaya para pegawai pemerintah yang tunduk terhadap presiden, yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi yang semakin para di Indonesia.

Sampai saat ini setelah Indonesia merdeka 80 tahun, permasalahan kemiskinan dan sulitnya untuk mencari lapangan kerja. Masih menjadi hambatan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Indonesia saat ini masih perlu melaksanakan perjuangan untuk melawan bangsa sendiri dan pengaruh dari negara lain. Ini karena ketimpangan antara simiskin dan sikaya masih sangat jelas. Kita dapat lihat banyak pengusaha di Indonesia yang sangat berkuasa dalam menentukan sistem perekonomian. Selain itu tantangan dari luar negeri seperti kebijakan ekonomi yang di terapkan oleh pemerintah Amerika Serikat berupa tarif resiprokal yang diberlakukan kepada seluruh negara di dunia, ini merupakan salah satu cara dalam melaksanakan penekanan terhadap negara lain agar mau tunduk kepada sistem perekonomian yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat. Kondisi ini dapat dilihat dengan adanya kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang lebih menguntungkan pemerintah Amerika Serikat, yang dimana produk Indonesia yang di ekspor ke Amerika Serikat mendapatkan tarif 19% sedangkan untuk produk impor dari Amerika Serikat tidak mendapat tarif masuk sama sekali. Selain salah satu poin paling berbahaya dari kesepakatan dagang ini berupa adanya tranfer data pribadi masyarakat Indonesia, yang pastinya akan berdampak pada keamanan data masyarakat Indonesia. Walaupun pemerintah Indonesia berkeyakinan tranfer data pribadi ini aman dan di jamin oleh undang-undang, namun kekhawatiran mengenai keamanan data pribadi pasti masih ada. Sebetulnya tranfer data pribadi masyarakat Indonesia ke luar negeri lebih baik dilaksanakan secara lebih teliti kembali, karena kerahasiaan data pribadi masyarakat Indonesia merupakan tanggung jawab pribadi dan negara. Walaupun sudah ada undang-undang yang memperbolehkan untuk melaksanakan tranfer data pribadi, namun itu bisa saja berfokus pada data pribadi ODP dan pada buron yang saat itu sedang berada di luar negeri, seperti pada koruptor yang selalu bersembunyi di negara lain untuk menghindari hukuman. Ini merupakan cerminan bahwa kemerdekaan hanya berupa kata-kata bukan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat Indonesia (Admin, 2025).

Seharusnya kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya berupa kemampuan bangsa Indonesia dalam mengelola seluruh sumber daya alam yang ada di Indonesia untuk kepentingan rakyat Indonesia, melalui rasa gotongroyong, dalam membangun bangsa, dengan rasa keadilan dan kesetaraan. Peningkatan kapasitas hukum dalam melaksanakan penindakan kegiatan korupsi yang lebih adil, dan transparan. Selain itu pemerintah perlu mendengarkan suara seluruh rakyat Indonesia dalam membuat program kerja dan kebijakan, melalui masyarakat dari tingkat dengan, dan pengumpulan aspirasi oleh mahasiswa. Bukan hanya melalui lembaga DPR saja, namun partisipasi aktif masyarakat dalam membangun bangsa juga diperlukan. Kebijakan ekonomi seperti efesien anggaran juga diperlukan, yang nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan pemerintah Indonesia melalui peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan berupa layanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia, yang diambil dari sumber pengelolaan SDA Indonesia melalui hilirisasi. Dengan permodalan dari penarikan pajak yang lebih berkeadilan kepada masyarakat melalui PPN dan pajak penghasilan serta aset, agar orang yang kaya dapat ikut berbagai dengan orang yang miskin melalui pajak. Selain itu efesien juga perlu dilaksanakan di instansi pemerintah berupa penciptaan gaji yang lebih merata dan berkeadilan. Ini karena di tahun 2025 pemerintah Indonesia melalui persiden Prabowo melaksanakan program efesien anggaran, namun untuk menyambut HUT RI ke 80 Tahun melaksanakan banyak kegiatan salah satunya berupa karnaval, yang dilaksanakan oleh para menteri. Walaupun kegiatan ini memberikan dampak pada berputarnya roda perekonomian. Namun jika dilihat dari efesien anggaran yang dilaksanakan akan sangat bertentangan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan kajian lebih lanjut oleh pemerintah Indonesia agar dalam menciptakan kegiatan harus sesuai dengan rencana program kerja semula. Sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai, yang didasarkan pada tema HUR RI ke 80 dengan tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia serius untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara maju di dunia, dengan masyarakat Indonesia yang sejahtera juga. Oleh karena itu kita perlu berkerjasama dalam membangun bangsa Indonesia agar dapat menjadi negara yang merdeka seutuhnya.

Referensi:

Admin, (2025). "Kesepakatan Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat Tandai Babak Baru Kerja Sama Ekonomi Komprehensif". KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA. https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/6489/kesepakatan-perdagangan-indonesia-amerika-serikat-tandai-babak-baru-kerja-sama-ekonomi-komprehensif. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2025

Tarmidi, Lepi T. (1999) "KRISIS MONETER INDONESIA : SEBAB, DAMPAK, PERAN IMF DAN SARAN," Bulletin of Monetary Economics and Banking: Vol. 1: No. 4, Article 6.

DOI: https://doi.org/10.21098/bemp.v1i4.183

Disusun oleh : Cahya Wahyu Saputra, Ekonomi Pembangunan Falkultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Janabadra